Cerita Cinta Teragung
Setiap insan tidak lepas tidak punya hasrat ini tersemi dilubuk hati, Baik terunanya..baik daranya. Dari sekecil-kecil anak yang boleh berputar mindanya...hinggalah setua-tua makhluq insan yang bermukim di alam fana. Aku punya cerita cinta sendiri... Cerita cinta yang kucipta sedikit demi sedikit menjadi sebuah novel romantis, kisah hidup yang aneh, beronak dan bersasar di lautan kasih sehembus nafasku berlari.... *Perjalanan cintaku bermulanya begini... Melabuhkan ingatan ditepi pantai yang damai... Aku berlari-lari mengikut garisan-garisan tinggalan pukulan ombak... Kekadang kakiku melompat kecil melarikan diri daripada percikan air... Angin damai meniupkan kata-kata rindu.... Hembusannya menyejukkan hati, menenangkan kalbu... Pohon-pohon nyiur berbaris indah, melambai-lambai dihembus bayu.... Kusorokkan muka dibalik hijab biru... Anginnya sejuk persisnya salju... Kulontarkan seluas pandangan... Menembusi horizon, bukan jangkauan tangan... Kupejam erat mata, mengalir kuasa damai di dada... Tanpa amaran, tanpa suara... Aku jatuh cinta.... Cintaku bukan cinta mainan, Cinta ini kubawa ke akhir jalan... Kerana cinta ini lahir dari dalam jiwa, Bukan paksaan bukan percuma... Cinta ini datang tiadanya adat, Cinta dicari, cinta merempat... Cinta dibenih hujannya rahmat, Cinta dikendong sepanjang hayat... Ku dambakan cinta teragung, Akan kugalas setinggi gunung... Ku rintih, ku kemis sehening rindu, Akan kuulit malam sunyiku... Ku angankan kasih sesuci embun, Akan kuhias sepenuh santun... Kekadang aku menangis seorang, Cinta ku damba tak kunjung datang... Takala aku melihat, Diri ini bukan malaikat... Dosa kukutip setiap saat, Mengapa tidak ternampak hakikat... Cinta ini cinta diikat, Bukan diberi serantai, sesikat... Cinta ini terlalu hebat, Cinta agung, cinta nikmat... Cinta milik hamba yang taat, Menunai perintah, menjauhi maksiat... Menyeru yang baik, mencegah yang jahat... Beramal soleh, berilmu akhirat... Kekadang aku merintih lagi, Dosa yang lalu tak kunjung pergi... Melemah memusnah kekuatan diri, Menongkah nawaitu sesuci bayi... Mujur ada tangan membantu, Memberi semangat harapan yang buntu... Kasihnya Illahi atasi si ibu, Rahmatnya Illahi selaut biru... Kutahu cintaMu kekejar payah, Namun tega aku menyusun langkah... Banyak masih yang perlu kuterjah, Demi cintaMu sebagai anugerah... Untuk itu, Aku kembali menangis... Berjujuran air mata menitis... Merintih, menjangkau, merenung... Bila kan kukucup Cinta Teragung.... posted by Hana' at 1/29/2005 07:57:00 AM |
|